Sebuah statmen yang dikeluarkan oleh perusahaan Analis, di Inggris, cukup mengejutkan dunia, sekaligus menciptakan kekhawatiran bagi Rusia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018. Bahkan dampak kecemasannya akan terasa sampai kepada negara-negara kontestannya.
Perhelatan kompetisi sedunia perebutan tropi tertinggi sepak bola dengan nama 'World Cup 2018' akan di selenggarakan di Rusia. Sebanyak 32 negara dengan timnasnya beserta para pendukung fanatiknya akan tumpah ruah tertuju mengisi stadion-stadion yang disiapkan tuan rumah. Tentunya dari segi pengamanannya pun untuk menyukseskan perhelatan akbar tersebut dipersiapkan Rusia secara exstra maksimal yang tidak kalah standarnya dengan negara-negara tuan rumah sebelumnya.
Akan tetapi, ancaman yang mengkhawatirkan ternyata bukan datang dari para suporter negara-negara kontestan yang bikin rusuh. Kekhawatiran justru timbul setelah salah satu perusahaan analis yang berbasis di Inggris, berinisial IHS, pada Kamis (18/1/2018) kemarin, memberikan analisanya berkaitan dengan serangan balasan kelompok ISIS.
Dilansir dari inews.id (18/1/2018), IHS mengeluarkan statmen yang cukup mengejutkan dunia. Menurut kesimpulan analisanya bahwa kelompok militan tersebut kemungkinan akan melakukan ancaman serangan balasan kepada Rusia, dimana ribuan bahkan jutaan manusia berkumpul dalam kerumunan menyaksikan gelaran Piala Dunia di negeri Beruang Putih itu.
Analisa tersebut lebih beralasan karena keterlibatan Rusia yang ikut berperan terkait kekalahan ISIS di semua wilayah Irak dan Suriah pada November tahun 2017 lalu. Dan semakin menguat dugaan ancaman serangan balasan tersebut karena keikut sertaan Arab Saudi dan Iran di Piala Dunia 2018 itu.
Sementara itu keberadaan pimpinan ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi sampai kini belum diketahui keberadannya kendatipun kekalifahannya sudah runtuh sejak tahun lalu.**