5 Fakta Lengkap Insiden Penyerangan Gereja Lidwina Sleman, dari Kronologi hingga Keterangan Polisi


Peristiwa penyerangan di gereja Lidwina Sleman, Jogjakarta, terjadi pada saat misa sekitar pukul 07.30 WIB.

Pelaku tersebut membawa senjata tajam berupa pedang.

Inilah 5 fakta yang dirangkum TribunWow dari Tribunjogja.com

1. Kronologi

Saat itu, Pastor Prier, SJ, yang sedang memimpin misa.
Kemudian, datang seorang pria itu menghunuskan pedang sepanjang 1 meter.
Pria tersebut, langsung menyerang para jemaat yang ada di barisan belakang.
Kemudian pelaku berlari dan menyerang di bagian altar Gereja, termasuk Pastor Prier.

2. lima korban luka dan tidak ada yang meninggal

Akibat insiden tersebut, 4 jamaah dan 1 orang polisi mengalami luka.
Polisi tersebut terluka saat berusaha mengamankan pelaku.
Kondisi korban penyerangan di Gereja St Lidwina, Sleman, yang dilarikan ke Rumah Sakit Panti Rapih masih dalam kondisi sadar.

Hingga kini, para korban tersebut terus mendapatkan perawatan.
Sementara itu, Kedua korban tersebut adalah Romo Etmund Prier, dan Yohanes Tri yang keduanya mengalami luka di kepala dan kini tengah menjalani operasi.

Romo Etmund mengalami luka pada bagian kepala dan belakang badannya, sedangkan Yohanes mengalami luka sobek di dahi.

3. Pelaku berhasil diamankan

Usai melakukan aksi nekat, pelaku penyerangan di Gereja Lidwina Sleman berhasil diamankan polisi setelah kedua kakinya ditembak.
Lantaran hal itu, pelaku pelaku dilarikan di rumah sakit UGM.
Kemudian, demi keamanan, pihak polisi memindahkan pelaku ke rumah sakit Bhayangkara.

4. Keterangan polisi

AKBP Muhammad Lukmanul Hakim, Kapolres Sleman saat diwawancarai di lokasi kejadian membenarkan peristiwa tersebut.

"Iya betul ada kejadiannya, pelakunya satu orang," kata AKBP Muhammad Lukmanul Hakim.

Motif pelaku belum tahu dan kami tidak mau mereka-reka, kita akan melakukan penyelidikan," kata AKBP Lukmanul Hakim.

Menurutnya, saat ini aparat kepolisian sedang melakukan penyelidikan terkait motif pelaku penyerangan.

"Sedang kita periksa, apakah dia gangguan jiwa atau tidak, belum tahu, sementara waktu kita lihat kejadian yang ada. Bahwa ada kasus kekerasan yang membuat orang terluka," terangnya.

5. Buya Syafii Maarfif kecewa berat

Buya Syafi'i menjelaskan dirinya kecewa atas kejadian mengamuknya seorang pria berpedang yang melukai sejumlah jemaat di Gereja Santa Lidwina, Bedog, Sleman, Minggu (11/2/2018).

Buya yang hadir ke TKP kejadian menjelaskan dirinya menyesalkan kejadian biadab ini.

Ia pun mengimbau polisi agar mengusut tuntas kasus ini.
"Harus ditelusuri betul siapa orangnya, apakah ada kelompok atau bergerak sendiri," jelasnya.

"Saya benar-benar kecewa berat. Kok di sini itu lho. Motifnya apa. Padahal suasana setempat kondusif. Selama ini nggak ada persoalan," pungkasnya. (*)



dikutip dari Tribunnews.com
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==